Minggu, 31 Januari 2010

Menebar Pengharum Menuai Racun

Kebutuhan orang akan pengharum atau penyegar udara dalam ruangan rupanya semakin tinggi. Ini terbukti dari berbagai produk pengharum yang bermunculan, dengan beragam pilihan merk dan jenis aroma. Sekarang wewangian dijadikan iming – iming untuk produk lain yang tak seharusnya wangi. Sebut saja deterjen, kamper, pelembut pakaian, sampai obat anti nyamuk.

Sayangnya, tidak banyak orang yang menyadari bahwa terdapat sekurangnya 5000 jenis bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan produk wewangian tersebut. Dari jumlahnya tersebut, hanya sekitar 20% saja yang sudah diteliti dan dinyatakan termasuk sebagai material yang membahanyakan. Sisanya, sampai saat ini belum diteliti lebih jauh, sehingga efek bagi kesehatan juga masih belum diketahui.

Dampaknya tak seharum aromanya

The National Academy of Sciences, As pada tahun 1986 menentukan, pengharum termasuk di dalamnya pengharum ruangan sebagai salah satu dari eman kategorial bahan kimia yang perlu mendapat uji kemampuan meracuni saraf. Penyebabya adalah kebanyakan pengharum ruangan bekerja dengan mengganggu daya cium. Pengharum tersebut melapisi saluran hidung dengan selaput minyaknya, atau melepaskan zat pemati saraf penciuman.

Dinyatakan pula, hampir sepertiga bahan kimia tambahan dalan parfum dan produk wewangian adalah beracun. Bahkan produk yang tak mengandung pewangi yang tidak wangi untuk menyamarkan aroma khas bahan tertentu.

Berbeda dengan obat anti nyamuk yang digunakan secara lebih terbatas, pemakaian produk pengharum ruangan justru cenderung tanpa aturan jelas. Bebas disemprot ke seluruh ruangan duduk,digantung dekat AC, dipasang di dalam mobil. Lalu bahan kimia itu akan secara teratur menguap ke udara, menempel di rambut, pakaian, bahkan di sekitar kita.

Seperti kita ketahui bahwa bahan kimia dari pengharum dapat memasuki tubuh melalui pernapasan, pencernaan dan penyerapan melalui kulit. Begitu berada dalam tubuh , mereka akan terserap ke dalam darah dan meracuni seluruh tubuh.

Dari penelitian mereka, bahan kimia berbahaya dalam pengharum itu yaitu :

* butane

* propane

* amonia

* fenol

* formaldehyde

Bila dalam tubuh manusia terpapar bahan – bahan tersebut secara berlebihan, efeknya antara lain :

* mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, kulit mengakibatkan mual, pusing, pendarahan, hilang ingatan, kanker dan tumor

* merusakan hati menyebabkan iritasi ringan hingga menengah pada paru – paru, termasuk gejala seperti asma.

* Sedangkan bahan lainnya seperti benzyl acetae, benzyl alcohol, ethanol, limonene dan linalool bisa menyebabkan :

* muntah

* turunnya tekanan darah

* merusak sistem kekebalan tubuh

* menurunkan kemampuan motorik spontan dan depresi

Pada anak, efeknya lebih terasa. Paparan pengharum ini dapat menebabkan anak sulit berkonsentrasi, ketidakmampuan belajar, hiperaktif, dan bahkan gangguan yang ekstrim pada pertumbuhannya.

Celakanya, dari pengamatan di lapangan, beberapa produk pengharum tidak menyebutkan kandungan bahan. Itu sebabnya alangkah bijaksananya jika kita menghindari menghindari penggunaan produk pengharum semaksimal mungkin khususnya bagi yang sensitif. Setidaknya menggunakan dalam dosisi yang rendah.

Tradisional lebih baik

Ventilasi yang baik dengan sirkulasi udara yang lancar, serata penerangan alamia yang juga memadai, sebenarnya sudah cukup untuk melenyapkan bau – bauan tak sedap di dalam rumah. Jika Anda memang ingin memunculkan aroma khas, dari pada menggunakan pengharum ruangan yang belum jelas kandungan kimiawinya, cobalah pewangi alamiah, misalnya irisan daun pandan, melati, mawar dan sebagainya.

Cara tradisional lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggunakan minyak atsiri. Cairan lembut, aromatik dan mudah menguap pada suhu kamar ini di peroleh dari ekstrak bunga, daun, biji, kulit batang, kayu dan akar tumbuh – tumbuhan tertentu. Penelitian menunjukan, minyak atsiri yang di semprotkan ke udara membantu menghilangkan bakteri, jamur, bau pengap, dan bau tak sedap. Selain menyegarkan udara aroma alami minyak atsiri juga dapat mempengaruhi emosi dan pikiran, serta menciptakian suasana tentram dan harmonis.

Disanur oleh : Femina

Diketik ulang : Maria Cesy Lauren

Tidak ada komentar:

Posting Komentar