Minggu, 31 Januari 2010

JUMLAH SEL PEMBEKUAN MENINGKAT (TROMBOSIT)

PENDAHULUAN

Kiranya keadaan ini kurang familier bagi para klinisi. Karena yang sering menarik perhatian justru bila jumlah sel pembekuan menurun (trombositopeni), dimana jumlah trombosit < style="mso-spacerun:yes"> > 400.000../ul darah, malah bisa sampai 3-4 juta/ul darah.

Jumlah normal trombosit = 140.000 – 400.000.../ul darah. Sedangkan untuk orang Indonesia lebih rendah, sekitar 100.000 – 250.000/ul darah.akibat trombositosis, seperti juga pada trombositopen, menimbulkan gangguan dalam pembekuan darah, hingga menimbulkan berbagai gejala pendarahan.

PATOFISIOLOGI DAN GEJALA (1,3,4)

Biasanya keadaan trombositosis disertai penurunan fungsi trombosit, misalnya mudah menggumpal (agregasi di dalam pembuluh darah otak kecil, atau keluhan nyeri pada anggota gerak (erytrhromelalgia) atau thrombus pada vena dan arteri. Bisa juga terjadi pendarahan spontan terutama di daerah mukosis, keadaan di mana terlihat kulit penderita mudah lecet, atau mudah terjadi pendarahan pada tindakan operasi kecil seperti cabut gigi. Mungkin juga pendarahan pembuluh darah di dalam jaringan lunak, tanpa trauma penyebabnya. Kejadian penyumbatan pembuluh darah meskipun yang hanya sementara seperti pada TIA (transient ischaemic atack) yang menyebabkan stroke sementara dan biasanya berlalu dalam waktu singkat. Jumlah trombosit akan meningkat. Gejala yang timbul akibat peningkatan jumlah sel trombosit, tergantung pada tingginya peningkatan dan daya tahan seseorang.

Keluhan lain trombositosis, penderita mengeluh lemah, sakit kepala yang tidak spesifik, rasa baal di tangan dan kaki, dan vertigo (pusing tujuh keliling) serta limpa biasanya membesar. Pendarahan bisa terjadi tetapi biasanya tingkat mencegah, seperti kulit mudah lecet berdarah atau pendarahan gusi waktu gosok gigi.

Diagnosis (1,3,5)

Jumlah sel pembeku darah (trombositosis) dan bentuk sel bakal trombosit (megakariosit) yang tidak normal dan tidak di temukan penyebab lain sumbatan pembuluh darah, sudah cukup untuk patokan diagnosis trombositosis bisa disertai peningkatan jumlah eritrosit, tetapi pemeriksaan kromosom philadelphia seperti yang di temukan pada penderita leukemia kronis yang juga terjadi peningkatan sel darah. Pada pemeriksaan aspirasi sumsum tulang terlihat sel-sel megakariosit lebih besar dan lebih banyak daripada biasanya.

Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium (2,4)

1. Tentu saja jumlah sel pembeku darah (trombosit) lebih tinggi dari normal, bisa sampai 1 juta atau lebih.

2. Pada pemeriksaan apus darah tepi, terlihat sel trombosit dan sel-sel lain lebih besar dengan bintik-bintik sitoplasma yang kurang jelas.

3. Secara laboratoris, terlihat fungsi trombosit kurang baik karena trombosit mudah bergumpal karena pengaruh epineephrin, serat kalogen atau Adenosinne Diphosphat (ADP). Keadaan inilah yang menimbulkan penggumpalan, pembekuan dalam pembuluh darah kecil (trombosit), pendarahan serta waktu pendarahan yang lebih lama.

4. Bentuk pendarahan biasanya hematuria, hemoptisis atau menoragi.

5. Kadang-kadang keadaan trombositosis dicurigai karena terjadi pendarahan yang besar setelah trauma ringan.

6. Pada beberapa penderita limpa membesar.

7. Pemeriksaan aspirasi sum-sum tulang terlihat sel-sel megakarosit yang masih muda lebih besar dan lebih banyak dari biasa, disela-sela daerah fibrosis.

Diferensial Diagnosis (1,2)

1. Peningkatan trombosit secara primer

a. Myeloploriferative syndromes

- Essensial thrombocytemia

- Policythemia vera

- Chroni myelogenous leucaemia

- Myeloid metaplasia

- 5q – syndrome

- Ideopathic sideroblastic anemia

2. Peningkatan trombosit sekunder

a. Peradangan

- Infeksi akut

- Demam reumatik akut

- Artritis rematoid

- Ankilosing spondilitis

- Ulcerative colitis

- Regional enteritis

- Caliac sprue

- Tuberkulosis

- Sarcoid

- Hepatitis kronis

- Ostromyelitis chronis

  1. Pengaruh obat-obatan

- Epinephrine

- Vinca alkaloid

- Obat-obat anemi kekurangan Fe dan vit-B12

- Passively addicated neonates

  1. Kelainan hormonal

- Callogen vascular disorders

- Graft-versus host diseas

- Nephrotic syndrome

  1. Kelainan pada darah

- Kekurangan zat besi

- Kekurangan vit-E

- Hemoglobinopati dan anemi hemolitik tronis

- Reaksi setelah trombosittopeni

  1. Penyakit keganasan

- Limpoma maligna

- Penyakit Hodgkin

- Neuroblastoma

- Hepatoblastoma

- Carcinoma

- Tumor padat (solid tumor) pada usia anak-anak


disadur dari : majalah kesehatan hal 23

diketik ulang : mirna trya anggraeni

4 komentar:

  1. untuk meningkatkan trombosit dapat menggunakan sari kurma
    http://tokoherbaalfaid.wordpress.com/2012/12/21/sari-kurmatrombo-plus-sari-kurma-daun-jambu-biji/

    BalasHapus
  2. berapa persen kemungkinan terjadi pada bayi/anak?
    bagaimana pencegahan dan penangannannya?

    BalasHapus
  3. penyakit trombosis ini pernah saya alami pd th 2006..keluhan nyeri pada anggota gerak yaitu di betis..krn saya tdk lancar dlm menstruasi sehingga saya harus opname krn saya sdh tdk bisa berjalan krn rasa sakit yg luar biasa..tp tdk mudah untuk mendeteksi penyakit ini bny dilakukan tes darah yg hampir setiap pagi saya lakukan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Cahyanti Ully, saya penderita trombositosi, trombosit saya sekitar 761rb. dan anehnya tidak ada gejala apapun kecuali sering kram dibetis. apakah penyakit ini bisa dsembuhkan?karena sya khawatir menyebabkan penyakit lainnya.

      Hapus